Jakarta - Presiden PKS, Anis Matta mengatakan, gonjang-ganjing akan status PKS dalam Sekretaris Gabungan (Setgab) parpol pendukung pemerintah akan terjawab seiring berjalannya waktu. Sebab, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden SBY selaku pimpinan koalisi.
"Jawabannya adalah waktu, karena sudah diserahkan kepada presiden," kata Anis, di Jakarta, Jumat (21/6).
Namun demikian, Anis berpandangan, sikap PKS yang kerap berseberangan dengan pemerintah merupakan proses pembelajaran bagi masyarakat akan demokrasi. Antara PKS dengan parpol lain dalam koalisi atau pemerintah sama-sama menunjukkan sikap.
"Menurut saya kita (PKS) memiliki banyak sekali pengalaman yang berbeda (dengan pemerintah) seperti mengenai kasus Bank Century, RUUK Yogyakarta, dan BBM. Ini, merupakan pelajaran untuk demokrasi saja. Karena masing-masing pihak melihat ini yang terbaik untuk kepentingan rakyat. Tidak ada yang personal, ini tematik jadi persoalan seperti ini sebaiknya disikapi dengan kalem," katanya.
Menanggapi perbedaan pandangan antara menteri PKS dalam kabinet dengan DPP PKS akan kebijakan pemerintah menaikkan BBM, Anis Matta mengatakan para menteri tersebut telah berbuat benar sebagai menteri.
Para menteri yang dimaksud adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, serta Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri yang merupakan menteri asal PKS.
"Yang membuat bias karena sistem presidensial kita menempatkan posisi menteri sebagai pembantu presiden sehingga kita menempatkan menteri kita secara konstitusi. Sudah benar menteri kita mendukung kebijakan presiden namun sikap partai kita juga sudah benar," jelasnya.
"Jawabannya adalah waktu, karena sudah diserahkan kepada presiden," kata Anis, di Jakarta, Jumat (21/6).
Namun demikian, Anis berpandangan, sikap PKS yang kerap berseberangan dengan pemerintah merupakan proses pembelajaran bagi masyarakat akan demokrasi. Antara PKS dengan parpol lain dalam koalisi atau pemerintah sama-sama menunjukkan sikap.
"Menurut saya kita (PKS) memiliki banyak sekali pengalaman yang berbeda (dengan pemerintah) seperti mengenai kasus Bank Century, RUUK Yogyakarta, dan BBM. Ini, merupakan pelajaran untuk demokrasi saja. Karena masing-masing pihak melihat ini yang terbaik untuk kepentingan rakyat. Tidak ada yang personal, ini tematik jadi persoalan seperti ini sebaiknya disikapi dengan kalem," katanya.
Menanggapi perbedaan pandangan antara menteri PKS dalam kabinet dengan DPP PKS akan kebijakan pemerintah menaikkan BBM, Anis Matta mengatakan para menteri tersebut telah berbuat benar sebagai menteri.
Para menteri yang dimaksud adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, serta Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri yang merupakan menteri asal PKS.
"Yang membuat bias karena sistem presidensial kita menempatkan posisi menteri sebagai pembantu presiden sehingga kita menempatkan menteri kita secara konstitusi. Sudah benar menteri kita mendukung kebijakan presiden namun sikap partai kita juga sudah benar," jelasnya.
sumber : beritastu.com
0 Response to "Anis Matta : Waktu yang Menjawab Status PKS di Koalisi"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"