Oleh: M. Najib Hamas (Ketua Fraksi PKS DPRD Kab. Serang)
Ada banyak yang terheran-heran dengan sikap PKS yang berani menolak kenaikan BBM dan bersebrangan dengan seluruh partai yang tergabung dalam setgab koalisi. Ada juga yang bertanya-tanya apakah PKS tidak takut jika para menteri PKS harus dikeluarkan dari cabinet Indonesia Bersatu jilid II. Bahkan ada banyak yang mengecam dan memaksa PKS untuk keluar dari koalisi. Seluruh pertanyaan dan pernyataan itu dijawab PKS dengan sikap yang terang karena selama ini juga PKS lahir bukan untuk mencari jabatan. Jabatan itu penting namun yang jauh lebih penting adalah pakah dengan jabatan itu bisa membawa manfaat yang lebih besar atau tidak.
Seluruh alasan perhitungan untuk menaikkan harga BBM pada dasarnya sangat rasional. Namun, untuk mengambil sebuah keputusan kita juga tidak boleh terpaku pada deretan angka-angka karena faktanya masyarakat kita secara umum sangat berkeberatan dengan adanya keneikan harga BBM, selain kenaikan harga BBM biasanya memicu kenaikan harga-harga lainnya. Belum lagi dengan kekhawatiran adanya tambahan jumlah pengangguran baru yang diakibatkan dari naiknya ongkos produksi yang menyebabkan pengurangan tenaga kerja.
Oleh karena itu, dalam menyikapi rencana kenaikan BBM, Partai Keadilan Sejahtera sebelum melakukan penolakan telah memberikan sejumlah alternatif kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah untuk menyeimbangkan keuangan negara tanpa menaikan harga BBM. Yaitu, dengan mempertahankan penerimaan pajak tetap seperti target dalam APBN 2012 yakni sebesar Rp 1.032,57 triliun, meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), melakukan penghematan belanja pegawai dengan potensi penghematan mencapai Rp 20 triliun dan memanfaatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) tahun 2011 sebesar Rp 40 triliun dengan optimal.
Seluruh pro kontra yang terjadi dalam menyikapi rencana kenaikan harga BBM maupun RUU Pemilu, merupakan hal yang biasa. Setelah diambil keputusan, kader-kader PKS yang diamanahkan sebagai menteri maupun anggota legislatif tetap bekerja seperti biasanya. Di daerah, lima orang anggota fraksi PKS yang diamanahkan di DPRD Kabupaten Serang bahkan semankin bersemangat untuk melayani masyarakat. Mendengarkan aspirasi dari masyarakat lalu memperjuangkannya sesuai dengan kapasitas kewenangan yang dimilikinya.
Memasuki tahun ketiga, Fraksi PKS merotasi para anggotanya di komisi-komisi dan alat kelengkapan dewan lainnya sebagai upaya untuk melakukan penyegaran dan peningkatan kinerja. Abdul Muhyi, S.Ag yang selama ini ditugaskan di Komisi IV kini menempati posisi barunya di Komisi I. Sementara Moch. Dana yang sebelumnya berada di Komisi I kini bertugas di Komisi II dan mendapatkan amanah baru sebagai Wakil Ketua Badan Kehormatan. Mansur B, SP tetap berada di posisi semula yakni Komisi III, namun kini mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua Komisi III. Saya sendiri kini ditugaskan di Komisi IV setelah sebelumnya bertugas di Komiisi II. Sementara Ir. G. R. Sumedi masih kita tugaskan sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten Serang.
Semoga dengan rotasi ini amanah ini membuat para pejuang keadilan di parlemen semakin berkembang kinerja dan prestasinya sehingga membawa lebih banyak lagi kemajuan bagi masyarakat Kabupaten Serang. Bersama Bekerja Membangun Serang Sejahtera.
0 Response to "Fokus PKS Bekerja Untuk Indonesia"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"