JAKARTA, - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak kenaikan BBM bersubsidi dengan dalih dihilangkannya program pro rakyat yang telah disepakati dalam partai koalisi pemerintah di bawah kendali SBY-Boediono. Misalnya, pendidikan wajib 9 tahun, kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya.
Dikatakan Anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal, dahulu saat Jusuf Kalla masih menjadi Wakil Presiden, PKS pernah menyetujui kenaikan BBM. Sebab, banyak hal yang disepakati, seperti pendidikan gratis 9 tahun, kesehatan masyarakat, konversi dari minyak tanah ke gas dan lain-lain.
"PKS menagih janji pemerintah yang sudah disepakati bersama pada saat itu, karena kini tidak berjalan," ujar Refrizal di Cikini, Jakarta, Minggu (23/6/2013).
PKS menilai kenaikan BBM saat ini, tidak realistis. Pihaknya siap beradu argumen dengan pemerintah terkait untuk mengungkap data sebenarnya. "Menurut kami, tidak memenuhi akal sehat dalam kenaikan BBM kali ini. Saya siap berdebat dengan Menteri Keuangan dan yakin nggak akan kalah," kata anggota Komisi VI DPR RI ini.
Namun, Refrizal menyayangkan, adanya kenaikan BBM, yang membuat barang-barang semakin mahal dan daya beli masyarakat rendah.
Selain itu, terkait penyelenggaraan pemilu, posisi PKS sebagai partai Islam menegaskan siap menjalankan Pemilu 2014 dengan cara yang demokratis. Namun, dalam menyelenggarakan pemilu harus jauh dari intervensi dan harus fair play.
"Kita menyerahkan kepada penyelenggara Pemilu agar tidak ada intervensi, khusunya aparat keamanan tidak boleh memihak kepada partai tertentu," tandasnya.
Dikatakan Anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal, dahulu saat Jusuf Kalla masih menjadi Wakil Presiden, PKS pernah menyetujui kenaikan BBM. Sebab, banyak hal yang disepakati, seperti pendidikan gratis 9 tahun, kesehatan masyarakat, konversi dari minyak tanah ke gas dan lain-lain.
"PKS menagih janji pemerintah yang sudah disepakati bersama pada saat itu, karena kini tidak berjalan," ujar Refrizal di Cikini, Jakarta, Minggu (23/6/2013).
PKS menilai kenaikan BBM saat ini, tidak realistis. Pihaknya siap beradu argumen dengan pemerintah terkait untuk mengungkap data sebenarnya. "Menurut kami, tidak memenuhi akal sehat dalam kenaikan BBM kali ini. Saya siap berdebat dengan Menteri Keuangan dan yakin nggak akan kalah," kata anggota Komisi VI DPR RI ini.
Namun, Refrizal menyayangkan, adanya kenaikan BBM, yang membuat barang-barang semakin mahal dan daya beli masyarakat rendah.
Selain itu, terkait penyelenggaraan pemilu, posisi PKS sebagai partai Islam menegaskan siap menjalankan Pemilu 2014 dengan cara yang demokratis. Namun, dalam menyelenggarakan pemilu harus jauh dari intervensi dan harus fair play.
"Kita menyerahkan kepada penyelenggara Pemilu agar tidak ada intervensi, khusunya aparat keamanan tidak boleh memihak kepada partai tertentu," tandasnya.
sumber : pesatnews.com
0 Response to "PKS : Kenaikan BBM, SBY-Boediono Hilangkan Program Pro-rakyat"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"