JAKARTA, Pengamat Ekonomi Faisal Basri menunjuk pemerintah 'goblok' dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang seharusnya dilakukan empat tahun silam. Pasalnya, alasan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut dinilai tidak tepat sasaran merupakan tindakan memalukan kerana dibiarkan selama empat tahun.
"Ya kalau selama ini tidak tepat sasaran berarti slama ini pemerintah itu tidur, goblok empat tahun baru bertindak kan itu menyakiti hati rakyat," ujar Faisal kepada wartawan usai mengisi diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (22/6/2013).
Mantan calon independen Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak bertidak dan bereaksi cepat dalam memprediksi kenaikan harga minyak dunia sehingga kenaikan sekarang ini dinilai lamban.
"Selama ini tidak tepat sasaran tetapi tidak berbuat apa-apa ini pemerintah apa dan presiden sperti apa, memalukan empat tahun dibiarkan," ucapnya.
Alasan pemerintah mengurangi subsidi terhadap BBM bersubsidi demi menekan tingkat inflasi dinilai wajar. Apabila semakin ditunda dampaknya akan semakin parah dan sistemik terlebih terhadap kebutuhan pokok yang masih diimpor termasuk BBM juga impor dari luar negeri.
"Ya kalau ditunda terus lebih parah lagi jadi efek tidak menaikkan pun maklum kenapa harus dibawah Rp.10.000 karena harga-harga juga pada naik ini semua diimpor (bahan makanan dan juga BBM, red)," jelasnya.
"Ya kalau selama ini tidak tepat sasaran berarti slama ini pemerintah itu tidur, goblok empat tahun baru bertindak kan itu menyakiti hati rakyat," ujar Faisal kepada wartawan usai mengisi diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (22/6/2013).
Mantan calon independen Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak bertidak dan bereaksi cepat dalam memprediksi kenaikan harga minyak dunia sehingga kenaikan sekarang ini dinilai lamban.
"Selama ini tidak tepat sasaran tetapi tidak berbuat apa-apa ini pemerintah apa dan presiden sperti apa, memalukan empat tahun dibiarkan," ucapnya.
Alasan pemerintah mengurangi subsidi terhadap BBM bersubsidi demi menekan tingkat inflasi dinilai wajar. Apabila semakin ditunda dampaknya akan semakin parah dan sistemik terlebih terhadap kebutuhan pokok yang masih diimpor termasuk BBM juga impor dari luar negeri.
"Ya kalau ditunda terus lebih parah lagi jadi efek tidak menaikkan pun maklum kenapa harus dibawah Rp.10.000 karena harga-harga juga pada naik ini semua diimpor (bahan makanan dan juga BBM, red)," jelasnya.
sumber : Pesatnews.com
0 Response to "Ekonom : Naikan Harga BBM, Pemerintah Tak Tahu Diri"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"