Politik Itu adalah Pengendalian
*****
Politik adalah hal ikhwal pengendalian.
Seperti laiknya sais mengendalikan kuda, dia harus tahu benar kapan
menarik tali kekang tanpa menjeratnya dan melepas tanpa menjadikannya
liar. Dibutuhkan kecermatan, intuisi dan kesabaran.Erdogan adalah sedikit dari politisi Islamis yang memiliki kecermatan, intuisi tajam dan nafas panjang perjuangan. Idealis namun tidak utopis dan pragmatis namun tidak kehilangan visi dan orientasi.
Sejak diangkat sebagai PM dari 2002 hingga 2008, dia tidak pernah menyertakan isterinya dalam kegiatan protokoler kenegaraan karena Islamophobia kelompok militer. Problemnya, isterinya dan isteri banyak petinggi AKP berbusana Muslimah.
Dalam satu peristiwa, parade militer bubar hanya karena melihat ketua parlemen turun dari pesawat bersama isterinya yang berjilbab. Dua anak perempuan Erdogan harus rela belajar ke AS karena tidak bisa meneruskan pendidikan tingginya di Turki. Puncaknya, plot kudeta 2007 terjadi karena isteri kandidat kuat presiden Turki, Abdullah Gul mengenakan jilbab.
Namun ekstrimitas kubu sekuler tidak mengguncangkan KEJELIAN, kecermatan dan SAMA SEKALI tidak melahirkan ekstrimitas baru. Erdogan paham benar bahwa politik demokrasi tidak semata legitimasi dan 'exercise' hak dan kewajiban, namun lebih jauh dari itu, sangat berkelindan dengan RESOURCES, STRATEGI dan TIMING.
Akhirnya, keadaan 100 persen berbalik. Pasca pemilu presiden, Erdogan melakukan bersih-bersih. Hingga 2010, lebih dari 250 tentara dijebloskan dalam penjara, selusin jenderal ditangkap dan beberapa mantan panglima militer diadili. Bak gulungan bola salju, pelbagai peristiwa pelanggaran HAM masa lalu diungkap. Erdogan pada akhirnya sukses membuktikan siapa BOS sebenarnya dalam pemerintahan demokratis di Turki.
Cukup belajarkah kita?
[pks karang tengah]
0 Response to "Belajarlah Politik Dari Erdogan"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"