Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan Keadilan pada hari Senin kemarin (26/3) menolak apa yang mereka sebut "ancaman" dari Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF), yang dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Minggu lalu meminta Ikhwan untuk "menghindari kesalahan masa lalu yang tidak diinginkan."
"Kami menolak ancaman oleh junta militer," kata Ahmad Abu Baraka, tokoh terkemuka dalam partai kepada Al-Masry Al-Youm.
"Kami setuju dengan apa yang mereka katakan tentang patriotisme tentara dan integritas pemilihan presiden," katanya. "Tapi kami ingin perbuatan, bukan hanya bicara."
Dalam menanggapi pertanyaan oleh Al-Masry Al-Youm tentang kecaman SCAF vis-a-vis terhadap Ikhwan dalam beberapa hari terakhir, Abu Baraka mengatakan posisi Ikhwan tidak berubah.
"Kami selalu melawan tirani, penindasan dan kediktatoran, dan kami akan menuntut kebebasan dan pemerintahan yang baik," kata Abu Baraka. "Kami bukan satu-satunya yang mengkritik militer."
Presiden Gamal Abdel Nasser secara brutal "membersihkan" jamaah Ikhwan pada tahun 1954, menyusul upaya pembunuhan yang gagal terhadap dirinya.
* http://www.eramuslim.com/berita/dunia/jamaah-ikhwan-mesir-menolak-keras-ancaman-dari-dewan-militer.htm
0 Response to "Ikhwan Mesir Menolak Keras Ancaman dari Dewan Militer"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"