JAKARTA – Anggota Fraksi PKS, Fahri Hamzah menyatakan tindakan yang dilakukan KPK dalam kasus yang menimpa Luthfi Hasan Ishaaq terdapat pola terencana untuk menghancurkan PKS.
Hal itu diutarakan Fahri lantaran melihat kasus besar yang menimpa Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin dan pengusaha Siti Hartati.
“Kasus suap dengan nilai besar seperti mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan Siti Hartati tidak dijerat Undang-Undang Pencucian Uang,” kata Fahri, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin (1/7/2013).
Kuasa hukum Luthfi Hasan Ishaaq, M Assegaf mengatakan KPK melakukan diskriminasi terhadap orang-orang PKS.
Sementara itu, penasihat hukum Zainuddin Paru mengaku mengendus permainan di KPK termasuk mempertanyakan alasan KPK tak mengungkap Berita Acara Pemeriksaan Yudi Setiawan terkait nama-nama politikus di luar PKS dalam dakwaan Luthfi.
Padahal sangat terang ada nama-nama petinggi partai lain yang disebut Yudi saat menjalani pemeriksaan. “Indikasi motif di luar hukum terbaca dalam BAP yang menyebutkan nama-nama politikus termasuk nama Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Setya Novanto selaku Ketua Fraksi Golkar di DPR, dan Happy Bone Zulkaraen.
Zainuddin menegaskan, dalam BAP tersebut Yudi Setiawan disebut orang dekat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakri. Namun, di dalam dakwaan tokoh-tokoh itu tidak muncul. “Adanya diskriminatif inilah memberi kami keyakinan adanya motif di luar hukum yang begitu kuat”
Hal itu diutarakan Fahri lantaran melihat kasus besar yang menimpa Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin dan pengusaha Siti Hartati.
“Kasus suap dengan nilai besar seperti mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan Siti Hartati tidak dijerat Undang-Undang Pencucian Uang,” kata Fahri, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin (1/7/2013).
Kuasa hukum Luthfi Hasan Ishaaq, M Assegaf mengatakan KPK melakukan diskriminasi terhadap orang-orang PKS.
Sementara itu, penasihat hukum Zainuddin Paru mengaku mengendus permainan di KPK termasuk mempertanyakan alasan KPK tak mengungkap Berita Acara Pemeriksaan Yudi Setiawan terkait nama-nama politikus di luar PKS dalam dakwaan Luthfi.
Padahal sangat terang ada nama-nama petinggi partai lain yang disebut Yudi saat menjalani pemeriksaan. “Indikasi motif di luar hukum terbaca dalam BAP yang menyebutkan nama-nama politikus termasuk nama Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Setya Novanto selaku Ketua Fraksi Golkar di DPR, dan Happy Bone Zulkaraen.
Zainuddin menegaskan, dalam BAP tersebut Yudi Setiawan disebut orang dekat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakri. Namun, di dalam dakwaan tokoh-tokoh itu tidak muncul. “Adanya diskriminatif inilah memberi kami keyakinan adanya motif di luar hukum yang begitu kuat”
sumber : suararepublika.co
0 Response to "Assegaf : KPK Buat Pola Untuk Hancurkan PKS"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"