PKS Bintang, PKS Sayang

Oleh: Arief Turatno

Di antara sekian banyak partai politik [parpol] yang muncul di era reformasi, Partai Keadilan Sejahtera [PKS] adalah partai yang mempunyai posisi paling menonjol. Karena partai ini tidak seperti kebanyakan parpol lain yang muncul belakangan ini--- umumnya lebih mementingkan figur pimpinan--- PKS justeru lebih mengutamakan penggodogan kader. Dan barangkali karena kemampuan atau bahkan kelebihan parpol ini, sehingga tidak heran jika banyak pihak yang geram. Terlebih, partai ini selalu menonjolkan sisi bersih, yang mungkin untuk parpol lain dianggap sangat risih. Pertanyaannya adalah apakah karena dianggap sok bersih ini, sehingga PKS menjadi sasaran tembak?

Sejak PKS masih bernama Partai Keadilan [PK], semua pengamat polltik sepakat mengasumkan bahwa partai ini akan menjadi parpol besar. Dan pengamatan itu pun tidak terlalu melenceng jauh. Faktanya, dari awal keikutsertaannya di Pemilu sampai Pemilu 2009 lalu, perolehan suara PKS terus naik. Bahkan banyak pengamat memprediksi PKS bakal menjadi partai Islam besar di tanah air, seperti yang pernah dialami Masyumi di masa jayanya dulu. Mengapa?

Banyak pengamat menilai, PKS begitu mudahnya menarik simpati publik, karena partai ini selalu menonjolkan kejujuran. Di lain pihak, rakyat kita sudah jenuh dengan segala macam kebohongan, kebobrokan moral, dan sebagainya yang berbau maksiat. PKS dianggap sebagai partai yang anti semua. Dan sekali lagi, inilah barangkali yang membuat geram lawan politik PKS, sehingga---juga masih barangkali---mereka berupaya mencari kelemahan parpol tersebut. Momentum yang paling tepat adalah sekarang, setahun jelang Pemilu 2014. Pertanyaannya adalah adakah kaitan asumsi ini dengan kasus suap impor daging sapi.

Berbicara mengenai kelemahan parpol, terutama bila dikaitkan dengan keberadaan para menteri dalam kabinet saat ini, seorang teman pengamat politik mengatakan kepada saya, bahwa hampir semua kementerian bermasalah. Tidak terkecuali kementerian agama, atau pun kementerian lainnya. Hanya pertanyaannya adalah mengapa justeru PKS yang jadi sasaran tembak? Apakah karena PKS dianggap parpol bintang yang akan berjaya di Pemilu 2014?

Entahlah.Yang jelas sekarang semua mata tertuju kapada PKS, paling tidak setelah mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq [LHI] dijadikan tersangka dalam kasus suap impor daging sapi. Memang saat ini, LHI masih menjadi tersangka, belum terpidana. Dan kasus itu pun masih perlu pembuktian dalam persidangan untuk mengatakan bersalah atau tidak bersalahnya LHI. Meskipun baru menjadi tersangka, namun karena gencarnya publikasi atau pemberitaan, seolah-olah LHI dan PKS telah benar-benar bersalah. Malang benar.

Benarkah PKS bernasih malang? Seorang teman mengatakan kepada saya, kalau takut gelombang, janganlah kamu berlayar. Para petinggi parpol berseragam putih ini saya yakin sadar benar, bahwa perjalanan partai mereka pasti akan menemui hambatan. Pohon tinggi pasti gampang digoyang. Barangkali karena parpol tersebut dianggap akan menjadi kuda hitam pada Pemilu 2014. Maka parpol tersebut perlu diberi warning, peringatan, agar tidak terlalu kemajon.

Selain itu, musibah yang sekarang menimpa PKS menurut saya juga wahana untuk interospeksi. Sebab ada pepatah Jawa yang cukup populer di tengah-tengah masyarakat, segala sesuatu itu selalu ngunduh wohing pakarti. Artinya, apa yang menimpa diri kita sekarang tidak lepas dari perbuatan kita sendiri. Apakah kasus yang menimpa LHI dan PKS karena perbuatan sebelumnya yang dilakukan para petinggi PKS? Jawabnya wallahu alam bisawab. Yang penting PKS harus berani menghadapi kenyataan, dan siap bangkit untuk menjadi yang lebih baik. [arief turatno, wartawan senior tinggal di Tegal].[pesatnews]

0 Response to "PKS Bintang, PKS Sayang"

Posting Komentar

Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...