Kemenangan beruntun
pasangan yang diusung PKS di Pilkada Jawa Barat (Jabar) dan Sumatera
Utara (Sumut), diperkirakan akan menaikkan elektabilitas PKS pada pemilu
2014 nanti.
Menurut pengamat politik
dari Media Survey Nasional (Median) Erik Marbun, wilayah Jabar dan
Sumut memiliki jumlah pemilih yang relatif besar di Indonesia.
“Jumlah pemilih di Jawa
Barat itu terbesar di Pulau Jawa, dan Sumatera Utara memiliki jumlah
terbesar di Pulau Sumatera,” katanya dalam rilis yang diterima
Tribunnews.com, Kamis (7/03/2013).
Menurutnya, kemenangan
di dua pilkada itu telah menunjukkan kepemimpinan Anis Matta sebagai
Presiden PKS, telah berhasil membalikkan arus serangan terhadap PKS,
menjadi peluang.
“Serangan kepada PKS
setidaknya bisa dijadikan peningkat soliditas bagi kader PKS, ketimbang
meruntuhkan soliditas mereka”ujarnya.
Selain itu, Rico
Menambahkan, kemenangan di Sumut sebenarnya sangat berharga bagi PKS,
mengingat Sumut notabene dengan pemilih relatif pluralis, membuktikan
bahwa kandidat yang ditawarkan PKS bisa diterima oleh banyak pihak
dengan latar belakang berbeda.
Kemenangan pasangan
Gatot Pujo dan Tengku Ery yang diusung PKS pada pilkada Sumut menurut
pengajar politik Universitas Paramadina ini, telah diprediksi sejak
awal.
Berdasarkan temuan
survei yang dilakukan Media survey Nasional (Median), pada 17-22
Februari 2013, tingkat elektabilitas, pasangan ini menduduki peringkat
pertama dengan 29,9 persen, disusul Gus Irawan-Sukiman sebesar 22,5
persen, Effendi Simbolon-Jumira Abdi 13,7 persen.
Kemudian, pasangan Amri
Tambunan-RE Nainggolan (11,3 persen), dan Chairuman Harahap-Fadli Nurzal
(8,8 persen), sedangkan yang tidak menentukan sebesar 14,1 persen.
“Berdasarkan hasil quick
count diketahui bahwa raihan pasangan Gatot Pujo-Tengku Ery menacapai
sekitar 32 persen, menunjukkan di dua pekan terakhir, petinggi PKS
berhasil memanfaatkan momentum menaikkan elektabilitas pasangan
tersebut," Riko menjelaskan.
"Dan pasangan Gus
Irawan-Sukiman cenderung menurun dengan raihan sekitar 19 persen.
sedangkan pasangan Effendi Simbolon-Jumira Abdi berhasil menaikkan
elektabilitas sekitar 24 persen di quick count. Sedangkan pasangan
kandidat lainnya cendrung stagnan,” katanya lagi.
Selain itu, menurut
pengajar universitas paramadina ini, satu yang menarik dari pilkada
Jabar dan Sumut ini adalah ketidakmampuan Jokowi effect memenangkan
pasangan yang didukungnya. Seperti yang diketahui, bahwa Jokowi sempat
menjadi juru kampanye untuk pasangan Rieke-Teten di Pilkada Jabar, dan
pasangan Effendi Simbolon-Jumira Abdi di Pilkada Sumut.
“Kekalahan pasangan
kepala daerah yang menghadirkan Jokowi sebagai juru kampanye di Jabar
dan Sumut, bisa menunjukkan bahwa tuah jokowi mulai memudar,”
pungkasnya. (Tribunnews)
0 Response to "Menang di Pilkada Jabar dan Sumut Naikkan Elektabilitas PKS "
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"