Bandung - Lembaga Survei Nasional (LSN) kembali merilis hasil
survei tingkat elektabilitas pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Jawa Barat. Hasil survei menyebutkan tingkat elektabilitas pasangan
Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar mengungguli Dede Yusuf-Lex Laksamana.
"Pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana yang sebelumnya memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi namun belakangan tingkat keterpilihannya terus menunjukkan kecenderungan menurun bahkan dikalahkan oleh Aher-Deddy Mizwar," ujar Direktur Eksekutif LSN, Umar Bakrie kepada wartawan, Jumat (11/1/2013).
Dia menjelaskan, survei tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan dukungan masyarakat Kota Bandung terhadap lima pasangan kandidat yang akan bertarung dalam Pilgub Jabar. Hasilnya, sebasar 30,5% responden akan memilih Aher-Deddy sedangkan 23,6% akan memilih Dede-Laksamana. Kemudian disusul secara berurutan, Rieke-Teten 22,7%, Yance-Tatang 13,4%, Dikdik-Cecep 1,8% serta belum punya pilihan (undecided) 8,0%.
Lebih lanjut dia menuturkan, survei tersebut dilaksanakan 12-26 Desember 2012 di 30 kecamatan di Kota Bandung. Jumlah responden sebanyak 440 orang sedangkan populasi dari survei adalah seluruh penduduk Kota Bandung yang telah memiliki hak pilih (berusia 17 tahun ke atas, atau belum berusia 17 tahun tapi sudah menikah).
Survei, kata Umar, dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Sedangkan simpangan kesalahan (margin of error) dari survei ini sekitar 4,7% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.
"Kami memilih Kota Bandung sebagai sampel masyarakat yang tinggal di perkotaan yang berpikir realistis dibandingkan masyarakat di daerah," katanya.
Menurutnya, pasangan Aher-Deddy berhasil menjadi yang paling tinggi berkat sosok dan citra Deddy Mizwar sebagai seorang aktor sekaligus artis. Popularitas Deddy menjadi yang tertinggi dibandingkan keempat cawagub lainnya. Sekitar 12,4% responden akan memilih pasangan bernomor urut 4 karena menyukai Deddy Mizwar.
"Citra positif Deddy beriringan dengan pencapaian dan prestasi Aher sebagai Gubernur Jabar sehingga menjadi kekuatan untuk mengungguli kandidat lainnya," jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, pasangan Dede Yusuf-Laksamana lebih banyak dipilih karena pertimbangan subjektif dan emosional, bukan rasional. Mayoritas responden yang mengaku akan memilih Dede Yusuf-Laksamana beralasan karena Dede Yusuf berpenampilan gagah dan ganteng. Kepedulian Dede terhadap rakyat kecil yang akhir-akhir ini sering diekspose media juga diapresiasi publik, namun tidak cukup signifikan.
"Posisi Lex Laksamana sebagai cawagub (calon wakil gubernur) ternyata kurang diperhitungkan responden," ucapnya.
Terkait Rieke-Teten, dirinya menilai, pasangan tersebut akan menjadi 'kuda hitam' yang mampu bersaing dengan cagub incumbent. Meski begitu, pasangan tersebut perlu bekerja keras untuk mensosialisasikan visi dan misinya kepada masyarakat.
Melihat kondisi itu, Umar memprediksi kontestasi perebutan kursi gubernur akan berlangsung sengit khususnya pada tiga pasangan, yaitu Aher-Deddy Mizwar, Dede Yusuf-Laksamana, dan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. Ketiganya memiliki peluang yang sama besar dalam memenangkan Pilgub. Terlebih, tingkat swing voters di Jabar masih di atas 50% sehingga memungkinkan untuk pengerukan suara kandidat.
Untuk pasanga lainnya yakni Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim dan Dikdik Toyib-Cecep, LSN memprediksi kedua pasangan itu akan kesulitan membuat kejutan dalam Pilgub Jabar kali ini. Kedua pasangan tersebut dinilai hanya akan menjadi penggembira dalam pesta demokrasi Jabar kali ini. [inilah.com]
"Pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana yang sebelumnya memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi namun belakangan tingkat keterpilihannya terus menunjukkan kecenderungan menurun bahkan dikalahkan oleh Aher-Deddy Mizwar," ujar Direktur Eksekutif LSN, Umar Bakrie kepada wartawan, Jumat (11/1/2013).
Dia menjelaskan, survei tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan dukungan masyarakat Kota Bandung terhadap lima pasangan kandidat yang akan bertarung dalam Pilgub Jabar. Hasilnya, sebasar 30,5% responden akan memilih Aher-Deddy sedangkan 23,6% akan memilih Dede-Laksamana. Kemudian disusul secara berurutan, Rieke-Teten 22,7%, Yance-Tatang 13,4%, Dikdik-Cecep 1,8% serta belum punya pilihan (undecided) 8,0%.
Lebih lanjut dia menuturkan, survei tersebut dilaksanakan 12-26 Desember 2012 di 30 kecamatan di Kota Bandung. Jumlah responden sebanyak 440 orang sedangkan populasi dari survei adalah seluruh penduduk Kota Bandung yang telah memiliki hak pilih (berusia 17 tahun ke atas, atau belum berusia 17 tahun tapi sudah menikah).
Survei, kata Umar, dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Sedangkan simpangan kesalahan (margin of error) dari survei ini sekitar 4,7% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.
"Kami memilih Kota Bandung sebagai sampel masyarakat yang tinggal di perkotaan yang berpikir realistis dibandingkan masyarakat di daerah," katanya.
Menurutnya, pasangan Aher-Deddy berhasil menjadi yang paling tinggi berkat sosok dan citra Deddy Mizwar sebagai seorang aktor sekaligus artis. Popularitas Deddy menjadi yang tertinggi dibandingkan keempat cawagub lainnya. Sekitar 12,4% responden akan memilih pasangan bernomor urut 4 karena menyukai Deddy Mizwar.
"Citra positif Deddy beriringan dengan pencapaian dan prestasi Aher sebagai Gubernur Jabar sehingga menjadi kekuatan untuk mengungguli kandidat lainnya," jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, pasangan Dede Yusuf-Laksamana lebih banyak dipilih karena pertimbangan subjektif dan emosional, bukan rasional. Mayoritas responden yang mengaku akan memilih Dede Yusuf-Laksamana beralasan karena Dede Yusuf berpenampilan gagah dan ganteng. Kepedulian Dede terhadap rakyat kecil yang akhir-akhir ini sering diekspose media juga diapresiasi publik, namun tidak cukup signifikan.
"Posisi Lex Laksamana sebagai cawagub (calon wakil gubernur) ternyata kurang diperhitungkan responden," ucapnya.
Terkait Rieke-Teten, dirinya menilai, pasangan tersebut akan menjadi 'kuda hitam' yang mampu bersaing dengan cagub incumbent. Meski begitu, pasangan tersebut perlu bekerja keras untuk mensosialisasikan visi dan misinya kepada masyarakat.
Melihat kondisi itu, Umar memprediksi kontestasi perebutan kursi gubernur akan berlangsung sengit khususnya pada tiga pasangan, yaitu Aher-Deddy Mizwar, Dede Yusuf-Laksamana, dan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. Ketiganya memiliki peluang yang sama besar dalam memenangkan Pilgub. Terlebih, tingkat swing voters di Jabar masih di atas 50% sehingga memungkinkan untuk pengerukan suara kandidat.
Untuk pasanga lainnya yakni Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim dan Dikdik Toyib-Cecep, LSN memprediksi kedua pasangan itu akan kesulitan membuat kejutan dalam Pilgub Jabar kali ini. Kedua pasangan tersebut dinilai hanya akan menjadi penggembira dalam pesta demokrasi Jabar kali ini. [inilah.com]
0 Response to "Allahu Akbar! Elektabilitas Aher-Deddy Ungguli Dede-Laksamana"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"