5 Alasan Menggunakan Social Media dalam Kampanye Politik

5 Alasan Menggunakan Social Media dalam Kampanye Politik
Banyak politisi dari semua tingkat pemerintahan di seluruh dunia menggunakan media sosial untuk mengumpulkan dukungan, berhubungan dengan para pemilih dan menyebarkan pesan mereka. Kampanye politik Barack Obama melalui media sosial pada pemilihan presiden tahun 2008 lalu, merupakan salah satu metode yang banyak dijadikan contoh. Selain itu ada kandidat walikota muslim pertama Kanada Calgary Naheed Nenshi, dengan awal dukungan suara kurang dari 5%, kemudian melejit hingga 40% dalam hitungan hari, yang sebagian besar diyakini karena penggunaan media sosial secara cerdas dalam kampanyenya.

Berikut ini adalah lima alasan mengapa Anda harus menginvestasikan waktu dan energi Anda dalam media sosial, terutama sebagai upaya kampanye yang sukses.


     1. Efek Menguatkan
Salah satu langkah awal dalam perencanaan komunikasi politik adalah dengan mengidentifikasi pesan utama kampanye. Pesan ini kemudian disampaikan melalui jalur offline dan digital seperti media cetak, door to door, town hall meetings dan debat di televisi. Upaya ini memainkan peranan penting dalam menciptakan komunikasi dan meningkatkan kesadaran di benak para pemilih. Namun apa yang terjadi pada pesan-pesan dalam perdebatan dan kampanye ini jika sekedar berlalu begitu saja. Di sinilah media sosial memainkan perannya; mendokumentasikan, mengingatkan sekaligus menguatkan pesan kepada khalayak.
 
    2. Membentuk Koneksi Pribadi (Kepada Banyak Orang Dalam Satu Waktu)
Cory Booker, Walikota Newmark, New Jersey (populasi 280.000 jiwa) memiliki lebih dari 1,1 juta followers di Twitter. Sosoknya dikenal ambisius dalam memanfaatkan jaringan sosial. Walikota ini telah berhasil membentuk koneksi pribadi dengan puluhan ribu orang. Meskipun tidak semua kandidat mampu memanfaatkan media sosial secara luas, kisah sukses Booker menggambarkan salah satu ciri Twitter dan Facebooker (istilah bagi penguuna facebook) yang paling kuat, yakni akses cepat ke beberapa sasaran sekaligus sebagai media kampanye. Orang ingin didengar, sementara media sosial memberikan mereka ruang untuk menyuarakan pendapat mereka langsung kepada yang mereka tuju (kandidat). Publik juga ingin berbagi hal yang berarti bagi mereka, sekaligus sebagai pola untuk saling mempengaruhi pendapat, dan –lagi-lagi- dengan media sosial, semua hal itu menjadi mungkin. Ketika seorang politikus menjangkau individu secara langsung, maka koneksi dengan publik dan konstituen menjadi lebih erat dibanding sekedar jabat tangan ketika kampanye.

    3. Perangkat yang tersedia saat ini memudahkan penyampaian pesan
Ketika media sosial masih relatif baru, waktu yang dibutuhkan untuk mendesain, mengelola, merancang dan menyebarkan konten pesan merupakan beban besar. Untuk kebanyakan kampanye yang kekurangan tenaga kerja, tantangan ini sangat berat. Kemajuan infrastruktur serta aplikasi web dan mobile yang ada saat ini, memudahkan pengguna mengakses informasi sekaligus menyebarkan pesan secara cepat dan massal. Pengguna tinggal memilih sistem perangkat (bahkan bisa menggunakan telepon genggam) dan format aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan, target sekaligus budget kampanye.

     4. Membangun Kemampuan untuk Merespon
Krisis bisa saja muncul di ujung masa kampanye. Tiba-tiba beredar isu negatif, yang menyerang dan tentu saja potensial mengurangi tingkat keterpilihan. Dalam situasi serupa ini, kehadiran social media kian dibutuhkan. Pada saat-saat krisis, sangat penting untuk menggunakan jalur komunikasi yang telah terjalin agar bias bertindak, merespon secara cepat dan efisien. Maka dari itu membangun koneksi melalui sosial media bukan dimulai setelah krisis, namun sebelumnya. Dengan memiliki hubungan yang terjalin sebelumnya secara kuat, dapat member dampak besar pada persepsi publik dan berpotensi meminimalkan efek negatif (atau memanfaatkan situasi positif). Di sinilah gunanya kampanye melalui media sosial, yakni jalur cepat dan langsung kepada publik secara personal, atas dasar trust (kepercayaan) untuk memberikan respon atas krisis.

     5. Bukan Hanya untuk Komunikasi
Ketika orang memikirkan sosial media, mereka biasanya menganggapnya sebagai alat komunikasi semata. Padahal ada banyak hal berharga dari pemanfaatan media sosial, lebih dari sekedar menyiarkan pesan dan terlibat langsung dengan orang. Penelitian melalui sosial media menghasilkan sejumlah besar data dan informasi setiap hari. Ketika tim kampanye mampu mengumpulkan banyak informasi dari khalayak, kemudian mampu menelaahnya dengan baik, maka akan menghasilkan peta dan program strategi yang dapat dipakai sebagai bahan kampanye yang berharga.

Selamat memanfaatkan social media dalam kampanye politik yang sukses! Ayo kita menangkan PKS!! PKS nomor 3, menuju 3 besar. [suara keadilan edisi 13]

0 Response to "5 Alasan Menggunakan Social Media dalam Kampanye Politik"

Posting Komentar

Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...