Presiden Mesir saat ini, Muhammad Mursi, ternyata pernah datang ke Aceh. Presiden Mursi saat ini sedang menjadi 'selebritis' dunia karena semua mata saat ini tertuju ke Mesir yang sedang melaksanakan referendum. Selain itu, kita ketahui Mursi berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Kelompok yang pada rezim Mubarak dilarang di Mesir.
Tapi, tahukah Anda presiden Mursi yang dilahirkan pada 20 Agustus 1951 ini ternyata pernah datang ke Aceh, tepatnya pada tahun 2005 ketika Aceh porak-poranda oleh Tsunami yang begitu dahsyat. Beliau datang ke Aceh dalam rangka membantu rakyat Aceh yang menjadi korban Tsunami. Muhammad Mursi datang ke Aceh dalam
rangka kunjungan kemanusiaanya pada proses recovery Aceh pasca tsunami.
Bekerja sama dengan relawan Indonesia, beliau langsung menuju lokasi
yang porak poranda diterjang Tsunami. Nampak pula sejumlah tokoh
mendampingi seperti anggota DPR Raihan Iskandar. [sumber foto: fb]
Inilah profil Presiden Mesir, Muhammad Mursi
20 Agustus 1951: Dr. Muhammad Mursi dilahirkan di desa Adwah provinsi Sharqia
1970-1975: pindah ke Kairo untuk melanjutkan kuliah sarjana di
fakultas tehnik dan lulus dengan nilai cum laude. Kemudian menjadi dosen
di kampus tersebut.
1975: ikut wajib militer selama dua tahun sebagai prajurit di persenjataan perang kimia, divisi dua infantri.
30 November 1978: menikah dan dikarunia 4 anak dan 3 cucu. Kedua anaknya mendapatkan kewarganegaraan Amerika.
1978: pergi ke Amerika Serikat untuk bekerja dan melanjutkan kuliah. Mendapatkan gelar Master di bidang enegi matahari.
1979: menjadi anggota Al-Ikhwan Al-Muslimun (Ikhwan)
1982: mendapat gelar doktor di bidang mesin penggerak udara dari Universitas California Selatan.
1982-1985: bekerja sebagai dosen pembantu di Universitas California.
1985: bekerja sebagai dosen dan dekan fakultas teknik (rekayasa
material) Universitas Zagaziq Provinsi Sharqia hingga tahun 2010.
1992: anggota bidang politik Ikhwan.
2000: caleg dalam pileg dan berhasil menjadi aleg. Menjadi juru bicara fraksi Ikhwan di parlemen Mesir hingga tahun 2005.
2004: ikut dalam pendirian Fron Nasional untuk Perubahan bersama Dr. Aziz Sidqi.
2005: ikut menjadi caleg dan berhasil sebagai aleg dengan perolehan
suara paling tinggi dibandingkan dengan calon-calon lainnya. Tapi
kemudian dilakukan pemilu putaran kedua, calon lainnya diumumkan sebagai
pemenangnya.
18 Mei 2006: Mursi ditangkap di depan pengadilan utara Kairo saat
beliau ikut dalam aksi demo menentang pemindahan dua hakim ke komisi
arbitrase. Kedua hakim itu adalah Mahmud Makki dan Hisyam Bastuwaesi.
Kedua hakim ini terkenal akan sikapnya yang menentang kecurangan pemilu
legislatif tahun 2005.
10 Desember 2006: Muhammad Mursi dibebaskan
2010: ikut bersama Dr. Muhammad el-Baradai mendirikan Organisasi Nasional untuk Perubahan.
28 Januari 2011: Aparat keamanan Mesir menahan Mursi bersama 34
pimpinan Ikhwan lainnya karena ikut dalam aksi demo “Jumat Marah”.
30 Januari 2011: penduduk Mesir membebaskan Mursi setelah aparat
keamanan kabur meninggalkan penjara selama terjadinya revolusi Mesir (25
Januari 2011).
11 Pebruari 2011: Husni Mubarak mundur dari tahta presiden dan kekuasaan negara diambil alih oleh dewan militer.
30 April 2011: majelis syuro Ikhwan memilih Mursi sebagai ketua
Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), sayap politik Ikhwan. Disamping
memilih Mursi, majelis syuro Ikhwan juga memilih Esam Oryan menjadi
wakil ketua FJP dan Muhammad al-Katatni sebagai sekretaris jendral FJP.
Juni 2011: Mursi ikut dalam pendirian Aliansi Demokrasi untuk Mesir,
yang beranggotakan 40 partai politik untuk terjun dalam pemilu
legislatif.
7 April 2012: FJP mengumumkan Mursi sebagai calon cadangan dalam
pemilu presiden untuk calon Ikhwan dan FJP yang sudah siap, Khaerat
Syater. Syater kemudian didiskualifikasi oleh KPU Mesir karena alasan
hukum.
17 April 2012: pengumuman Ikhwan menjelaskan bahwa Mursi akan
bertarung dalam pilpres menggantikan Syater membawa program
“kebangkitan”.
23-24 Mei 2012: putaran pertama pilpres dimulai.
28 Mei 2012: ketua KPU Mesir, Faruq Sultan mengumumkan perolehan
suara Muhamad Mursi sebanyak 5.764.952 suara dan Ahmad Syafiq memperoleh
5.505.327 suara. Dengan begitu harus dilakukan putaran kedua.
16-17 Juni 2012: putaran kedua pilpres dimulai dengan pertarungan sengit antara Mursi dan Syafiq.
18 Juni 2012: tim kampanye Mursi mengumumkan kemenangan calonnya
setelah perhitungan di masing-masing tempat pemungutan suara direkap.
Kemudian Mursi berpidato dalam konfrensi pers yang isinya Mursi berjanji
menjaga tujuan revolusi.
24 Juni 2012: ketua KPU Mesir, Faruq Sultan mengumumkan kemenangan Mursi sebagai presiden Mesir yang baru.
0 Response to "Subhanallah, Ternyata Presiden Mursi Pernah Datang Ke Aceh"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"