Menanggapi pernyataan
Muhaimin ini, Ketua Kesatuan Aksi Pelajar Muslim
Indonesia (KAPMI) Jakarta, Fajrul Syam Arzaninya, seperti dikutip dari Hidayatullah.com,
mengatakan apa yang disampaikan Cak Imin tidak pantas,
apalagi keluar dari mulut seorang yang dianggap kader terbaik NU. “Kita kenal NU memiliki karakter sopan santun, beradab dalam
menyampaikan sesuatu. Stigma radikal yang dialamatkan kepada Rohis oleh Cak
Imin sama sekali tak beralasan. Dia lupa beberapa waktu lalu kala Rohis di cap
teroris, ribuan masa rohis protes turun ke jalan,” tulis Ketua Kesatuan Aksi
Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI) Jakarta, Fajrul Syam Arzaninya melalui rilisnya Rabu
(05/12/2012).
“Kami anak Rohis
menyesalkan ucapan dari pak Menteri Muhaimin Iskandar yang menyebut kami
sebagai radikal dan generasi culun,” ujar Muhammad Farhan, juga pengurus KAPMI
Jakarta.
Ia menambahkan jika indikator
Rohis dianggap radikal adalah karena sebagian tidak mengenal NU, mengapa hanya
Rohis yang disudutkan?
Sebagai kader NU terlebih
lagi ia menjadi pejabat publik, Cak Imin dinilai telah melupakan nilai luhur NU
yang menyadari betul bahwa pembinaan akhlak dan moral adalah bagian penting
dari proses kemajuan bangsa. Tentunya proses tersebut bukan hanya dilakukan
semata-mata oleh NU sebagai aktor tunggal melainkan melibatkan banyak elemen.
Itulah yang menjadi dasar pemikiran NU sejak dahulu dibawa oleh KH. Hasyim
Asyari.
Muhaimin Iskandar
Harus Meminta Maaf Kepada Rohis
Berkaitan dengan pernyataan Muhaimin Iskandar itu, Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia
(KAPMI) mendesak Cak Imin meminta maaf secara terbuka kepada publik khususnya
para aktivis Rohis dan juga alumni-alumni Rohis.
“Kami meminta pak Muhaimin
meminta maaf dan menarik kembali ucapannya di depan publik,” tulis
Farhan.
Lebih lanjut Farhan
mengatakan, para pejabat negeri ini sepertinya harus belajar pada mereka di
Rohis. Menurut Farhan, tak mudah bagi mereka bertahan di Rohis karena godaan
dunia remaja itu sangat berat. Ditambah lagi dengan tuduhan-tuduhan dari
berbagai pihak yang sama sekali tak beralasan. Mereka tetap bersemangat
beraktivitas di Rohis, mengajak teman-teman mereka untuk mengikuti kegiatan
yang bermanfaat di Rohis. Dan tak lupa mereka menorehkan prestasi di kelas. [berbagai sumber]
Muhaimin cuma ngomong doang, cari sensasi..
BalasHapusmencari sensasi dengan mengkambinghitamkan pihak tertentu
BalasHapusSAYA ANAK ROHIS TIDAK RADIKAL N PASTINYA TIDAK CULUN
banyak kok yang mantan alumni ROHIS yang berbakat bahkan menjadi seorang yang sukses berkaris bahkan menjadi seorang pejabat lagi yang bersih