Meludahi Matahari

Meludahi Matahari
By: Nandang BUrhanudin
****
 
Jika ada yang mencaci maki diri kita, berbahagialah. Sebab saat ini justru orang-orang BESAR dengan AMAL BESAR yang terus menerus dihujani cacian dan fitnah. Moursi+IM+Salafy di Mesir begitu tak ada nilainya di hadapan orang-orang SEKULER+LIBERAL+MUSLIM AMBIGU. Termasuk di antaranya hinaan HT Internasional kepada Moursi yang menjulukinya "punakawan AS dan Israel". Bahkan, saat Syaikh Prof. Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menyampaikan teori Tadarruj dalam Perjuangan Penerapan Syariat, hinaan kepada Ulama yang Ilmu dan Amalnya diakui tidak terlepas dari caci maki (bukan kritik). Di level ASEAN, Prof.DR. Ing. BJ. Habiebie, manusia CERDAS tak lupa dari caci maki dan fitnah.
Namun ternyata, orang yang mencaci maki dan menebar FITNAH, hanyalah orang-orang yang ingin nampak EKSIS. Seperti pepatah Arab, jika ingin terkenal, maka kencingilah Ka'bah. Kelugasan sikap dan sosok KENEGARAWANAN justru ditampakkan tokoh-tokoh BESAR seperti Moursi+IM+Salafy. Mereka benar-benar memahami filosofis,

"Kalau ada yang menghina Anda, anggap
aja sebagai sebuah pujian, bahwa dia
berjam-jam memikirkan Anda, sedangkan
Anda tidak sedetik pun memikirkan dia,"

So, mari kita beri ruang bagi kawan-kawan yang HOBYnya caci maki dan menebar FITNAH, agar EKSIS. Toch, caci maki dan fitnah mereka tak akan berdampak apapun selain seperti orang meludahi matahari, bau dan kotornya ludah akan kembali mengotori dirinya.

#Muhasabah, nikmatnya DICACI dan BAHAGIA di HINA.#

0 Response to "Meludahi Matahari"

Posting Komentar

Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...