Ucapan Muhaimin Iskandar tentang Rohis (Rohani Islam) radikal dan culun sebenarnya tidaklah mengejutkan. Muhaimin Iskandar, atau yang biasa disapa Cak Imin, wajar berkata begitu karena dia lagi galau. Hatinya galau karena kini dia melihat 'mazhab' Nahdatul Ulama (NU) sudah tidak 'laku' di kalangan remaja (baca: pelajar/mahasiswa).
"Siswa-siswi SMA kita kini tidak kenal NU, kenalnya Rohis, yang hasilnya radikal dan culun-culun itu. Oleh karena itu mari kita benahi pendidikan, modalnya adalah percaya diri. Kalau tidak percaya diri jangan pernah ngaku jadi anak buah KH. Hasyim Ashari dan Gus Dur yang kokoh dan berani," kata Muhaimin saat ditemui di Kongres Pelajar NU, Asrama Haji Palembang, Ahad (2/12/2012) seperti dikutip Okezone.com.
Sebelum Cak Imin berkoar-koar di Kongres Pelajar NU, sebenarnya pada tahun 2010 oknum NU yang mengatakan Rohis radikal sudahlah ada. Mereka menyebut Rohis dengan sebutan Rokhis. Bahkan, mereka mendesak Mendiknas untuk menghapus Rohis dari sekolah/kampus.
“Kami akan mengusulkan pada muktamar NU di Makassar pada 23-28 Maret mendatang agar NU mendesak Mendiknas untuk merubah atau menghapus Rokhis yang selama ini dijadikan satu-satunya organisasi keagamaan di sekolah negeri itu,” kata Ketua Umum IPNU Ahmad Syauqi dalam Rakernas dan Harlah IPNU ke-58 bertajuk “Optimalisasi Peran IPNU Terhadap Arah Kebijakan Pendidikan Nasional” di Kampus UI Depok, Jakarta, Sabtu (6/3/2010), seperti dikutip dari nu.or.id.
Selanjutnya, Rokhis tersebut selain LDK juga bekerjasama dengan KAPMI (Kesatuan Aksi Pelajar Islam Indonesia), HTI, KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), Salman ITB, Djamaah Salahuddin di UGM hingga komunitas Salam di UI. Karena itulah menurut Syauqi, IPNU menegaskan perlunya meninjau ulang kebijakan Mendiknas untuk menata ulang organisasi keagamaan di sekolah-sekolah, agar tidak terjadi radikalisme kaderisasi anak-anak di sekolah.[]
0 Response to ""Kebencian" Oknum NU Terhadap Rohis"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"