Harapan itu masih ada
Berjuanglah bangsaku
Jalan itu masih terbentang
(Shoutul Harokah)
PKS Petir -- Mungkin kita
pernah mendengar sebait nasyid di atas yang dibawakan oleh Shoutul Harokah, tim
nasyid haroky dari Bandung. “Harapan Itu Masih Ada” judul nasyid di atas.
Nasyidnya semangat, menggugah jiwa yang tertidur dari sifat pesimis, memberi secercah asa, membuat
kita jingkrak-jingkrak yang mendengarnya (apalagi kepanduan, hehe). Tapi yang menarik untuk kita diskusikan adalah
penggunaan kata “harapan itu masih ada”. Kata ini menjadi salah satu ‘slogan’
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai yang Kita Sayangi. Benarkah harapan itu
masih ada? Tepatkah penggunaan kata ini?
Menurut wong asli Pontang, Serang, Abdi Sumaithi atau yang biasa akrab disapa Abu Ridho, penggunaan kata
‘harapan itu masih ada’ kurang tepat.
“Kita mungkin sering mendengar kata harapan itu masih ada, tapi
menurut saya kata itu kurang tepat penggunaannya. Seharusnya penggunaan kata
yang tepat adalah harapan itu selalu ada,” ujar ustadz yang juga penulis ini.
Hal ini beliau sampaikan pada saat menjadi pembicara Sekolah Murrobi DPD PKS
Kabupaten Serang, Ahad (4/11).
“Kata ‘masih’ itu bermakna sisa. Yang namanya sisa mungkin sebentar
lagi akan habis. Mungkin di 2012 ini akan habis, “ ucap beliau sambil senyum.
Kemudian lanjut beliau, “Makanya menurut saya kurang tepat. Saya akan usul ke
DPP (PKS, red), supaya kata ini direvisi. Ini penting. Jangan sampai salah dalam penggunaan kata,
karena salah sedikit maknanya berbeda. Kita harus selalu optimis, bukan masih
optimis. Harapan itu selalu ada, bukan masih ada”, tegas anggota DPD RI asal
Banten ini.
Sepakat ustadz HARAPAN ITU SELALU ADA, bukan masih ada. Bagaimana
menurut Anda?
Wallahu ‘alam bishowab.[]
Justru "masih ada" itulah yg tepat, krn menggetarkan dan sangat membangkitkan optimisme bagi yg pernah berkali2 jatuh, untuk bergegas bangkit walau tertatih... Dari sekian seringnya jatuh, emang yang ada tinggal sisa, dan sisa itu isinya adalah (hanya) harapan. Jadi ingat kata2 seorang tokoh dunia, tapi lupa namanya. 'Kegagalan itu ada jatahnya, dan habiskan jatah tersebut di usia muda'. Kalau "selalu ada", emang pasti, namun terlalu "saklek" bagi hati dan jiwa yg lelah...
BalasHapus