Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui bahwa posisi
partai Islam masih kecil dibandingkan dengan partai nasional.
Elektabilitas tokoh-tokoh yang ada di partai Islam itu sendiri pun masih
sangat kecil.
Menurut Ketua DPP PKS Sohibul Imam, elektabilitas tokoh partai Islam masih jauh dari tokoh yang ada di partai Nasionalis. "Memang partai Islam belum memiliki tokoh-tokoh sekaliber partai nasional saat ini," kata Sohibul, dalam diskusi Sindo Radio yang bertajuk 'Soal hasil survey, parpol islam merosot' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (20/10/2012).
Untuk itu dia meminta agar tokoh-tokoh yang ada di PKS belajar menjadi tokoh nasionalis. Hal itu guna meningkatkan elektabilitas partai Islam di masyarakat. "Tokoh-tokoh PKS juga harus belajar agar bisa menjadi tokoh nasional," katanya.
Selain itu, partainya juga akan lebih menunjukkan kinerja di hadapan masyarakat. Sehingga tingkat kepercayaan rakyat makin meningkat. "Kita mau menunjukkan simbol-simbol, kita lebih menunjukkan kinerja. Kalau partai Islam tidak menonjolkan nilai-nilai Islam itu, maka itu sebagai titik hancurnya partai Islam," jelasnya.
Sebelumnya, LSI merilis hasil survei mengenai partai politik Islam di kantornya, Jalan Pemuda 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (14/10/2012).
Hasilnya, hampir semua partai Islam mengalami penurunan yang sangat drastis. Bahkan, dari hasil survei juga terungkap parpol Islam tidak masuk dalam lima besar jika pemilu diselenggarakan hari ini.
"Partai Islam merosot dibawah 5%, tidak ada satupun parpol Islam yang memperoleh 5%. Partai Islam adalah yang berbasis agama, dan atau basis utamanya adalah Islam," jelas peneliti LSI, Adjie Al Faraby.
Menurut dia, dari survei yang dilaksanakan 1-8 Oktober 2012, dari 1.200 responden yang disurvei menempatkan lima partai nasionalis sebagai pemenang jika pemilu digelar hari ini. Kelima partai nasionalis tersebut adalah Partai Golkar sebesar 21,0%, PDIP 17,2%, Partai Demokrat 14,0%, Partai Gerindra 5,2% dan Partai NasDem sebesar 5,0%.
"Lima besar parpol berbasis nasional atau kebangsaan adalah partai yang berasaskan Pancasila atau basisnya adalah nonagama," tutur Adjie. [inilah.com]
Menurut Ketua DPP PKS Sohibul Imam, elektabilitas tokoh partai Islam masih jauh dari tokoh yang ada di partai Nasionalis. "Memang partai Islam belum memiliki tokoh-tokoh sekaliber partai nasional saat ini," kata Sohibul, dalam diskusi Sindo Radio yang bertajuk 'Soal hasil survey, parpol islam merosot' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (20/10/2012).
Untuk itu dia meminta agar tokoh-tokoh yang ada di PKS belajar menjadi tokoh nasionalis. Hal itu guna meningkatkan elektabilitas partai Islam di masyarakat. "Tokoh-tokoh PKS juga harus belajar agar bisa menjadi tokoh nasional," katanya.
Selain itu, partainya juga akan lebih menunjukkan kinerja di hadapan masyarakat. Sehingga tingkat kepercayaan rakyat makin meningkat. "Kita mau menunjukkan simbol-simbol, kita lebih menunjukkan kinerja. Kalau partai Islam tidak menonjolkan nilai-nilai Islam itu, maka itu sebagai titik hancurnya partai Islam," jelasnya.
Sebelumnya, LSI merilis hasil survei mengenai partai politik Islam di kantornya, Jalan Pemuda 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (14/10/2012).
Hasilnya, hampir semua partai Islam mengalami penurunan yang sangat drastis. Bahkan, dari hasil survei juga terungkap parpol Islam tidak masuk dalam lima besar jika pemilu diselenggarakan hari ini.
"Partai Islam merosot dibawah 5%, tidak ada satupun parpol Islam yang memperoleh 5%. Partai Islam adalah yang berbasis agama, dan atau basis utamanya adalah Islam," jelas peneliti LSI, Adjie Al Faraby.
Menurut dia, dari survei yang dilaksanakan 1-8 Oktober 2012, dari 1.200 responden yang disurvei menempatkan lima partai nasionalis sebagai pemenang jika pemilu digelar hari ini. Kelima partai nasionalis tersebut adalah Partai Golkar sebesar 21,0%, PDIP 17,2%, Partai Demokrat 14,0%, Partai Gerindra 5,2% dan Partai NasDem sebesar 5,0%.
"Lima besar parpol berbasis nasional atau kebangsaan adalah partai yang berasaskan Pancasila atau basisnya adalah nonagama," tutur Adjie. [inilah.com]
0 Response to "Tokoh PKS Harus Belajar Jadi Tokoh Nasional"
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda "PKS Petiir--Dari Pelosok Banten Bekerja Membangun Indonesia Tercinta"